Langsung ke konten utama

Tampan tidak menjamin kelancaran hidup. Berikut kisah Nabi Yusuf!

Yusuf adalah seorang nabi yang memiliki kemampuan menafsirkan mimpi serta dikenal sebagai pemangku kuasa di Mesir yang telah menyelamatkan dunia menghadapi wabah kelaparan melalui kebijaksanaannya. Yusuf merupakan anak kedua belas nabi Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Ia juga merupakan anak sulung Rahil, serta memiliki seorang adik kandung yakni Bunyamin.
Nama Yusuf diabadikan dalam surah kedua belas di kitab Al-Quran, serta disebut sebanyak 27 kali di kitab ini. Riwayat hidup Yusuf juga dikisahkan secara khusus dalam surah tersebut yang Allah sebut sebagai "kisah terbaik dalam Al-Quran.
Sebelum mencapai masa kejayaannya di Mesir, perjalanan hidup Yusuf dipenuhi berbagai rintangan. Semisal adanya kebencian dan iri dari putra-putra Ya'qub akibat hasutan setan yang membuat mereka hendak membunuh Yusuf hingga hukuman penjara di Mesir akibat fitnah keji dari istri pejabat kerajaan Mesir.


Sekilas Tentang Nabi Yusuf Beserta Keluarganya

Nabi Yusuf diangkat menjadi nabi pada tahun 1715 sebelum Masehi. Dia ditugaskan berdakwah umatnya yang berada di Mesir. Di dalam Alquran namanya disebut sebanyak 27 kali. Dan namanya pun dijadikan nama surah dalam Alquran yakni Surah Yusuf.
Salah satu keistimewaan yang Allah berikan kepada Nabi Yusuf adalah ketampanan rupa yang dimilikinya. Ketampanan ini menjadi keistimewaan sekaligus ujian bagi beliau.
Di dalam al-quran, jelaskan bahwasannya Nabi Yusuf merupakan laki-laki tertampan di dunia sepanjang masa. Pernyataan ini digambarkan oleh Alquran mulai remaja hingga ia beranjak dewasa.
Salah satu ujian yang didapatkan oleh ketampanan Nabi Yusuf adalah saat Zulaikha mengajak ia berzina di dalam rumahnya.
Hal ini bukan hanya karena keimanan seorang Zulaikha yang sedang rendah, melainkan memang karena nabi Yusuf memiliki ketampanan yang sangat luar biasa. Kisah ketampanan ya ini akan kita ulas di sub judul berikutnya.
Nabi Yusuf a.s adalah putera ke-7 dari Nabi Ya’qub a.s. Ada juga yang mengatakan Nabi Yusuf adalah anak ke-11. Nabi Yusuf a.s. memiliki saudara seibu bernama Bunyamin. Ayahnya sangat mencintai Yusuf kecil dan Bunyamin sehingga menimbulkan kecemburuan di kalangan saudara-saudaranya yang lain.
Kasih sayang yang diberikan Nabi Ya’qub kepada Yusuf dan dan Bunyamin seringkali menimbulkan kecemburuan 10 saudaranya yang lain.

Mimpi Agung Nabi Yusuf

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku”.(Surat Yusuf Ayat 4)
Ayahnya berkata: “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”. (Surat Yusuf Ayat 5)
Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta’bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.((Surat Yusuf Ayat 6)

Mimpi tersebut menunjukkan kelebihan yang Allah berikan kepada baginda Nabi Yusuf.


Yusuf dimasukkan ke dalam Sumur

Hari demi hari telah berlalu, rasa kasih sayang Nabi Yakub terhadap Nabi Yusuf pun menjadi. Hal ini ternyata menimbulkan rasa benci di dalam hati saudara-saudaranya. Mereka menjadi iri dan dengki.
Mereka merasa bahwa Yusuf lebih dicintai dibandingkan mereka. Tak hanya itu, mereka pun ikut membenci adik Yusuf bernama Bunyamin karena dianggap telah mendapatkan kasih sayang yang sama seperti Nabi Yusuf.
Lalu suatu hari, saudara-saudara Nabi Yusuf pun membuat pertemuan rahasia merencanakan perbuatan yang keji. Salah satu diantara mereka berkata:
“Sungguh, bunyamin dan Yusuf jauh lebih dicintai dibandingkan kita semua. Padahal kita. ini juga anak Ayah kita”
“Bunuh saja yusuf atau buang dia ke daerah yang tidak diketahui oleh siapapun agar semua perhatian ayah tumpahkan kepada kita semua” tukasnya lagi.
Akan tetapi, yahuda anak keempat dari nabi yusuf berujar bahwasannya janganlah membunuh Yusuf melainkan masukan saja dia ke dalam sumur yang sering dilewari musafir. Hal ini bertujuan agar ketika para musafir itu lewat, mereka akan membawa Yusuf jauh-jauh dari rumah.
Akhirnya mereka semua pun setuju dengan pendapat Yahuda. Suatu hari Nabi Yusuf diajak berburu oleh saudara-saudaranya. Awalnya Nabi Ya’qub tidak mengizinkan karena sudah mengetahui watak mereka. Namun akhirnya beliau mengizinkan juga.
Rupanya Benar, Nabi Yusuf dibuang ke dalam sebuah sumur seperti yang sudah direncanakan diawal. Kepada sang ayah, mereka mengaku Yusuf telah dimakan serigala. Hal ini tentu sangat membuat Nabi Ya’qub sedih.
Mereka datang kepada Nabi Yaqub dengan membawa baju Nabi Yusuf yang sudah dilumuri dengan darah domba.
“Ayah, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar.”

Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha

Nabi Yusuf ditemukan oleh rombongan pedagang yang berhenti untuk mengambil air di sumur tempat Nabi Yusuf dibuang. Saat melewati sumur tersebut seorang musafir berkata:
“Alangkah beruntungnya aku! ada seorang anak muda disini”
Mereka lalu mengeluarkan Yusuf dari dalam sumur dan menyembunnyikannya dengan niat untuk dijual. Sesampainya di mesir, Nabi Yusuf pun akhirnya dijual.
Di sana beliau dijual kepada seorang bangsawan berbangsa Qibti  bernama Futhifar. Futhifar adalah ketua polisi Mesir waktu itu.
Futhifar membeli Yusuf untuk membantu istrinya Yani Zulaikha. Hal ini dilakukan agar Nabi Yusuf nantinya bisa membantu kebutuhan rumah tangganya.
Futhifar pun berkata kepada istrinya:
“Wahai istriku, berikanlah dirinya tempat yang baik. Dia akan sangat berguna bagi kita. Bahkan, jika kau mau kau bisa mengangkat dirinya sebagai anak”
Nabi Yusuf pun kemudian tinggal bersama Futhifar hingga beliau dewasa. Di sana, yusuf bekerja dengan baik jujur dan cekatan. Oleh karenanya, ia pun diperlakukan dengan sangat baik. Bertahun-tahun ia tinggal di rumah Futhifar. Ia pun tumbuh dewasa dan diberikan oleh Allah sebuah ilmu yang cukup luas.
Nabi Yusuf tumbuh menjadi seorang laki-laki yang sangat tampan. Ketampanan beliau menjadikan wanita-wanita Mesir jatuh. Bahkan istri Futhifar pun diam-diam juga sangat menyukai Nabi Yusuf.
Pada awalnya, zulaika hanya menaruh simpati kepada Nabi Yusuf karena ketangkasan dan kebaikan beliau ketika bekerja. Akan tetapi rasa simpati itu malah berubah menjadi rasa cinta dan zulaikha pun akhirnya terpikat oleh kepribadian dan ketampanan seorang Yusuf.
Zulaikha seringkali berdandan secantik mungkin di depan Nabi Yusuf. Hal itu dilakukan Zulaikha agar Nabi Yusuf tergoda dan mengajak Zulaikha berzina.
Namun hal tersebut tidak membuat Nabi Yusuf terpancing.
Karena sudah tidak sanggup lagi menahan diri, akhirnya Zulaikha menggunakan cara yang cukup berani. Ketika suaminya melakukan perjalanan jauh keluar kota, zulaikha pun kemudian memanggil Yusuf untuk datang ke dalam kamarnya. Setelah Nabi Yusuf masuk ke dalam kamar Zulaikha, diapun menggodanya.
Dalam kondisi seperti ini, sangat sulit rasanya untuk menghindari perzinaan. Namun Nabi Yusuf tetap mengingat Allah dan tidak mau melakukan perbuatan hina seperti itu.
Dalam keadaan tersebut nabi Yusuf pun berusaha untuk lari keluar, akan tetapi zulaikha menarik bajunya dari belakang. Ketika Yusuf keluar kamar, Futhifar pun datang.
Zulaikha pun menjadi merasa takut dan cemas. Untuk membela dirinya, dia pun menuduh yusuf yang telah berbuat buruk terhadap dirinya.
Mendengar tuduhan tersebut, yusuf pun terkejut. Iya berusaha menjelaskan pada Futhifar bahwa dirinya tidak bersalah. Zulaikha-lah yang telah memaksa dirinya.
Akhirnya terjadilah tuduh menuduh antara kedua orang tersebut. Mendengar pengakuan keduanya, Futhifar pun menjadi bingung. Ia pun membawa mereka berdua kepada saudaranya yang terkenal bijak.
Saudaranya berkata:
“Jika baju yang dikenakan Yusuf sobek pada bagian depan, maka sungguh zulaikha lah yang benar. Sebaliknya, kalau bajunya robek pada bagian belakang maka yusuf lah yang benar”
Futhifar menoleh kepada Yusuf lalu ia melihat baju yang sobek pada bagian belakang. Hal ini menandakan bahwa istrinya yang telah berbohong. Hal ini membuat Futhifar kecewa kepada istrinya.
Peristiwa ini, membuat Futhifar khawatir jikalau ada orang yang tahu kejadian yang memalukan ini. Akhirnya ia pun berpesan kepada Yusuf:
“Aku mohon kepada dirimu, agar tidak menceritakan semua apa yang telah terjadi”
Dan dia pun berkata kepada istrinya:
“Dan engkau Zulaikha, mohonlah ampun kepada Allah atas dosa yang telah engkau perbuat”
Walaupun berusaha agar terus dirahasiakan, peristiwa ini akhirnya tersebar juga. Zulaikha, akhirnya menjadi bahan gunjingan di kalangan para istri pejabat mesir.
Hal tersebut membuatnya resah karena ia pun merasakan bahwa dirinya memang bersalah. Zulaikha kemudian mengundang wanita-wanita yang menggunjingnya untuk bertamu ke rumahnya.
Dia memberikan buah-buahan dan pisau. Ketika mereka sedang memotong buah, Zulaikha pun memanggil Nabi YUsuf untuk keluar. Saat Nabi Yusuf menyapa para wanita tersebut, mereka pun tercengang dengan ketampanan beliau. Dalam riwayat disebutkan tangan mereka teriris-iris tanpa sadar.
Mereka pun berkata:
“MasyaAllah. Maha sempurna Dzat-Nya. Ini bukanlah manusia melainkan adalah malaikat yang mulia”
Zulaikha membalas:
“Dia lah orang yang kamu cela karena aku tertarik pada dirinya. Sesungguhnya aku telah berusaha untuk menggoda dia akan tetapi dirinya menolak. Sungguh jika dirinya tidak menaati perintah ku, maka niscaya dirinya akan dimasukkan ke dalam penjara dan dia pun menjadi termasuk orang-orang yang hina”

Doa Nabi Yusuf atas Ujian yang Menimpanya

Peristiwa yang teah dialami Nabi Yusuf menjadikan dirinya khawatir terhadap ketampanannya. Ia takut dengan sikap yang diperlihatkan oleh Zulaikha kepada orang-orang yang sekitarnya.
Lalu ia pun berdoa:
“Wahai Tuhanku penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Jika tidak Engkau hindarkan segala tipu daya mereka atas diriku, aku takut aku tidak mampu menghindari ajakan mereka sehingga aku termasuk orang-orang yang merugi.”
Doa Nabi Yusuf pun dikabulkan oleh Allah. Setelah peristiwa ini, hati Futhifar menjadi gelisah.
Untuk menjaga kehormatan dan nama baiknya, ia pun berniat memisahkan Yusuf dan Zulaikha tentara memenjarakannya.
Walaupun ia tahu istri yang bersalah, akan tetapi ia tetap menyusun rencana agar yusuf diadili dan dipenjara. Pada akhirnya pun Nabi Yusuf masuk kedalam penjara.
Yusuf pun berusaha bertawakal dan sabar menghadapi segala ujian ini. Ia selalu berdoa kepada Allah agar bisa diberikan kekuatan dan ketabahan. Namun disisi lain yusuf juga bersyukur karena dengan masuk penjara ia bisa hidup jauh dari godaan Zulaikha.
Lalu Yusuf diangkat menjadi nabi oleh Allah setelah ia menerima berbagai macam ujian dan cobaan. Setelah itu, ia pun diberikan mukjizat oleh Allah salah satunya yakni bisa menafsirkan mimpi.
Allah memerintahkan nabi Yusuf untuk berdakwah dan menyeru kepada manusia agar selalu menegakkan keadilan, melawan kedzaliman, saling mengasihi kepada sesama dan melawan hawa nafsu.
Pada masa kenabiannya, nabi Yusuf Memulai dakwahnya dengan cara menyeru kepada para penghuni penjara. Di antara para penghuni penjara tersebut ada dua orang pegawai Firaun yang dipenjara karena tuduhan menentang raja.
Ketika bertemu dengan Nabi Yusuf, mereka menceritakan tentang mimpi yang dialaminya semalam. Pegawai pertama berkata “Sungguh aku telah bermimpi memeras anggur”. Lalu berkata pula orang yang kedua “Sesungguhnya diriku telah bermimpi membawa roti di atas kepalaku, lalu datang burung gagak dan mematuki roti roti tersebut. Kami mohon kepadamu agar dirimu menafsirkan arti dari mimpi kami karena kami yakin bahwa kau adalah orang yang mampu melakukannya”
Lalu, yusuf pun menafsirkan mimpi mereka berdua. Kepada pelayan yang pertama ia berkata “Wahai saudaraku, sesungguhnya engkau akan dibebaskan dari penjara ini setelah itu kau akan dipekerjakan kembali oleh sang raja”.
Lalu kepada pelayan yang kedua Yusuf berkata “Akan tetapi engkau saudaraku, kuharap engkau bisa tabah karena arti dari mimpimu adalah kau akan menerima hukuman mati”
Setelah beberapa hari, tafsiran mimpi Yusuf pun terbukti. Sebelum berpisah, dia berpesan kepada pelayan pertama agar memberitahukan tentang kemampuannya kepada sang raja.
Akan tetapi, pelayan pertama tersebut lupa dengan pesan yang diberikan oleh Nabi Yusuf. Hal ini dikarenakan setan telah membuatnya lupa.
Sejak saat itulah, nabi Yusuf sering didatangi oleh orang untuk menafsirkan mimpi yang mereka alami. Melihat hal ini, nabi Yusuf menggunakan kelebihan yang ia miliki untuk berdakwah kepada mereka yang datang.
Orang-orang pun akhirnya percaya bahwasannya Yusuf adalah seorang nabi dan mereka pun mengikuti dakwahnya.

Kisah Nabi Yusuf dengan Firaun

Pada suatu hari, firaun mengumpulkan para pembesar, penasihat dan para ahli untuk menafsirkan mimpi yang dialaminya. Di dalam mimpinya, Firaun melihat tujuh ekor sapi gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus-kurus. Dia juga melihat tujuh tangkai gandum hijau di samping tujuh tangkai yang sangat kering.
Tidak ada orang yang dapat memberikan mimpi Firaun. Bahkan ada yang menganggapnya mimpi itu hanyalah mimpi biasa.
Firaun pun mengumpulkan seluruh juru ramal yang ada di istana. Akan tetapi tidak ada satupun mereka yang bisa menafsirkan mimpi tersebut. Akhirnya dia pun kecewa.
Pelayan Firaun, pemuda yang pernah bertemu dengan Nabi Yusuf saat di dalam penjara, memberitahu kepada Firaun tentang Nabi Yusuf dan kemampuannya dalam menafsir mimpi. Singkat cerita, Firaun mengutusnya untuk menjumpai Nabi Yusuf.
Saat si pemuda mengabarkan berita itu, Nabi Yusuf menjawab:
“Hendaklah kamu menanam bersungguh-sungguh tujuh tahun berturut-turut, kemudian apa yang kamu tuai biarkanlah dia pada tangkai-tangkainya; kecuali sedikit dari bahagian yang kamu jadikan untuk makan. Kemudian akan datang selepas tempoh itu, tujuh tahun kemarau yang besar, yang akan menghabiskan makanan yang kamu sediakan baginya; kecuali sedikit dari apa yang kamu simpan (untuk dijadikan benih). “Kemudian akan datang pula sesudah itu tahun yang padanya orang ramai beroleh rahmat hujan, dan padanya mereka dapat memerah (hasil anggur, zaitun dan sebagainya)”. (Surat Yusuf : 47-49)
Ia menjelaskan bahwasanya negeri Mesir akan mengalami masa subur selama 7 tahun. Namun, setelah itu akan ada bencana besar yakni masa kekeringan atau kemarau panjang yang lamanya 7 tahun pula.
Mendengar penjelasan tersebut, sang pelayan kebingungan. Dia bertanya “Lalu bagaimana cara mengatasi situasi ini?”
Lalu Nabi Yusuf menjelaskan bahwasanya kita harus menyimpan hasil gandum dikala musim subur sebagai bekal untuk pertahanan di musim kemarau yang panjang.
Mendengar penjelasan ini Firaun sangatlah gembira, sebagai balasannya Ia pun memerintahkan kepada seluruh pengawalnya untuk membebaskan Nabi Yusuf.
Namun, nabi Yusuf menolak dibebaskan jikalau Dirinya belum disidangkan atas perkaranya dan diputuskan bahwa ia tidak bersalah. Mendengar hal itu Firaun pun kembali mengangkat perkara yang dulu bisa menjadikan Yusuf terpenjara. Yakni persoalan Zina dengan Zulaikha.
Semua orang yang terlibat dalam perkara ini lalu dipanggil dan dimintai keterangannya oleh Firaun atas peristiwa yang menimpa Nabi Yusuf.
Pada saat itulah zulaikha akhirnya memberikan kesaksian nya. Ia pun mengakui atas kesalahannya. Dan akhirnya pengakuan tersebut menjadikan bukti bahwa sannya Yusuf memang tidak bersalah. Maka Yusuf pun dibebaskan.

Nabi Yusuf Bertemu Kembali dengan Nabi Yaqub

Setelah dibebaskan dari penjara, Firaun pun berpesan kepada para pengawalnya serta berkata “Bawalah yusuf kepadaku, aku akan memilih dia sebagai orang yang aku percaya”
Lalu Yusuf pun menghadap Firaun, terjadilah percakapan yang sangat serius. Firaun berkata “Mulai saat ini, aku angkat dirimu sebagai orang yang memiliki kedudukan tinggi dan terpercaya disisiku”
Mendengar hal tersebut yusuf pun menjawab “Jika memang benar kau mempercayai diriku, maka jadikanlah aku sebagai bendahara keuangan kerajaan. Sesungguhnya, aku mampu dan ahli dalam bidang tersebut”
Lalu Firaun pun menyetujuinya. Sejak saat itu dia menggumumkan kepada rakyatnya soal jabatan baru yang diterima oleh Nabi Yusuf. Dengan jabatan yang dia miliki, yusuf mempunyai kewenangan untuk ikut andil dalam menjalankan roda pemerintahan. Khususnya menangani krisis yang terjadi.
Sejak saat itu pula, nabi Yusuf pun bekerja keras untuk melaksanakan amanah yang dititahkan oleh Firaun. Semasa kedudukannya menjadi seorang bendahara kerajaan, dirinya mampu membawa Mesir menjadi negeri yang makmur, adil dan damai.
Tak hanya itu, dia pun semakin giat untuk berdakwah dan menyampaikan ajaran tauhid kepada para rakyatnya sehingga pengikutnya kian hari kian bertambah.
Sebagaimana yang pernah diramalkan oleh Nabi Yusuf, pada akhirnya Mesir pun mengalami krisis serta musim kemarau yang panjang. Banyak rakyat yang kehabisan persediaan gandum.
Dengan adanya Kejadian ini, rakyat pun berbondong-bondong datang ke pusat Kerajaan untuk meminta persediaan gandum yang dimiliki. Saudara-saudara Yusuf yang pernah mencelakainya pun termasuk di dalamnya.
Mereka mencoba meminta bantuan. Mereka telah mendengar bahwasanya kerajaan memiliki seorang pejabat yang bisa mengatasi krisis yang sedang terjadi. Mereka juga tanggal bahwasannya di sana mereka bisa mendapatkan persediaan makanan yang mereka butuhkan.
Ketika saudara-saudaranya sampai di Mesir, mereka pun langsung menuju pusat Kerajaan. Ketika Yusuf melihat mereka seketika Yusuf langsung Mengenali satu persatu dari mereka.
Namun tidak sebaliknya, saudara-saudara yusuf yang datang sama sekali tidak mengenali yusuf yang sekarang.
Lalu, nabi Yusuf pun memberikan gandum kepada mereka semua. Akan tetapi dengan syarat jika mereka ingin kembali untuk mengambil gandum lagi, maka mereka harus serta merta membawa saudara bungsu mereka (Bunyamin).
Awalnya mereka merasa heran dengan syarat ini, akan tetapi dikarenakan kondisi yang sangat sangat darurat mereka tidak terlalu menghiraukannya.
Karena mereka pikir, permasalahan kekeringan yang mereka alami jauh lebih besar dibandingkan harus memikirkan keanehan syarat tersebut.
Setibanya dirumah, mereka pun langsung menyampaikan apa yang disampaikan Yusuf kepada ayahnya. Mereka berkata “Wahai Ayah, sesungguhnya kita tidak akan bisa mendapatkan gandum lagi jikalau kita tidak membawa Bunyamin. Oleh karenanya, izinkanlah Kami membawa Bunyamin agar kami bisa mendapatkan gandum yang lebih banyak lagi. Tak usah khawatir, kami akan menjaga Bunyamin dengan baik.”
Mendengar hal ini, Nabi Yaqub pun ragu dan tidak percaya kepada mereka. Ia sangatlah khawatir peristiwa yang ditimpa oleh Nabi Yusuf akan terulang kembali menimpa anak bungsunya tersebut.
Akan tetapi, saudara-saudara yusuf pun kembali membujuk ayahnya hingga akhirnya akhirnya pun menyetujuinya. Dengan syarat mereka harus berjanji untuk selalu menjaga Bunyamin dengan sebaik mungkin.
Mereka pun akhirnya kembali berangkat ke kerajaan untuk mengambil gandum kembali. Sesampainya di kerajaan mereka disambut baik oleh Nabi Yusuf. Mereka dijamu dan diberikan tempat istirahat yang nyaman.
Mereka sangat senang sekali perlakuan tersebut. Di saat mereka sedang menikmati jamuan, yusuf diam-diam memasukkan gelas milik kerajaan ke dalam kantong jubah Bunyamin.
Ketika para penjaga memeriksa di luar, mereka mendapati Bunyamin membawa gelas tersebut. Akhirnya para pengawal pun menangkap Bunyamin sehingga dia tidak bisa pulang bersama dengan saudaranya.
Saudara-saudara berusaha dan memohon kepada Yusuf untuk membebaskan adiknya. Mereka berkata “Tolonglah kami Tuan, nunggunya kami memiliki Ayah yang sudah sangat tua renta. Jika mengetahui hal ini dia akan sangat bersedih. Untuk itu, ambillah salah seorang dari kami sebagai pengganti Bunyamin”
Yusuf menjawab “Sungguh kami telah menangkap adikmu karena dirinya telah terbukti telah mengambil barang yang dimiliki oleh kerajaan. Jika kalian ingin dirinya kembali, maka kembalilah ke sini dengan membawa Ayah kalian”
Akhirnya mereka pun pulang dengan perasaan yang sangat sedih. Mereka sangat bersalah. Mereka telah berjanji kepada Nabi Yakub bahwasannya mereka akan terus selalu menjaga adiknya. Akan tetapi pada akhirnya mereka tidak bisa menepati janji tersebut.
Sesampainya di Palestina, mereka menceritakan semua yang terjadi kepada ayahnya. Dia juga menceritakan perihal syarat yang harus dipenuhi untuk membebaskan Bunyamin.
Mendengar hal tersebut nabi Yaqub pun malah menjadi jatuh sakit dan sehingga kedua matanya menjadi buta.
Pada suatu hari, persediaan gandum yang mereka miliki pun habis. Nabi Yaqub kembali memerintahkan mereka untuk pergi ke kerajaan Mesir dan meminta kembali persediaan gandum yang ada.
Sesampainya di kerajaan, mereka pun langsung menceritakan kondisi yang dialami ayahnya sekarang. Salah satu dari mereka berkata “Wahai tuan, sesungguhnya kami sedang mengalami krisis dan kesengsaraan. Ayah kami sangat sedih telah kehilangan dua anaknya. Setiap hari dirinya selalu menangis dan menyebabkan ia buta. Untuk itu, ambil-lah barang-barang kami ini demi ditukarkan dengan sekarung gandum”
Mendengar hal tersebut, yusuf pun menjadi sangat sedih dan Iba. Ia tak mampu menahan luapan kesedihannya. Ia pun langsung menjelaskan kepada saudaranya bahwa dirinya adalah yusuf yang dulu pernah mereka ceburkan ke dalam sumur.
Mendengar hal tersebut saudara-saudara yusuf pun kaget bukan kepalang. Mereka lalu menyesal dan memohon maaf Yang sebesar-besarnya kepada Yusuf. Dan mereka berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan bertobat kepada Allah.
Lalu Yusuf pun berpesan kepada mereka agar kembali ke rumah. Ia pun menitipkan makanan serta selembar kain baju Yusuf. Dia berpesan agar mengusapkan kain tersebut ke mata ayahnya.
Mengetahui Yusuf masih hidup, nabi Yaqub pun gembira bukan kepalang. Benar saja, setelah dioleskan kain baju sekolah saudara-saudaranya maka beliau pun kembali sembuh dari kebutaannya.
Beliau akhirnya menuju Mesir untuk menemui anaknya sudah lama hilang. Sesampainya di sana, yusuf pun berkata “Ayahku, sesungguhnya ini merupakan takbir dari mimpiku yang dulu pernah aku ceritakan kepadamu. Sungguh, allah telah menjadikannya suatu kenyataan”

Menikah dengan Zulaikha

Setelah berhasil melewati krisis serta kemarau yang panjang, akhirnya Nabi Yusuf pun diangkat menjadi seorang raja. Dia pun mengikuti Mesir dengan Makmur, adil dan damai.
Setelah lama tidak terdengar kabarnya, ternyata diam-diam zulaikha masih mencintai Nabi Yusuf. Hal ini semakin kuat ketika suaminya yang lama telah meninggal dunia.
Meskipun usia Zulaikha semakin tua, akan tetapi dirinya tetap memancarkan pesona kecantikan. Dia pun telah bertaubat kepada Allah dan telah mengakui semua kesalahannya.
Hingga pada akhirnya Nabi Yusuf menikah dengan Zulaikha. Mereka hidup bahagia berdampingan. Dari pernikahannya itu, mereka dikaruniai dua orang anak yang bernama Minsya dan Ifratsim. Nabi Yusuf terus berdakwah hingga ajal menjemputnya pada usia 110 tahun. Ia pun dimakamkan di sebelah makam Ibrahim

sumber: http://hasana.id/nabi-yusuf/


Komentar

Postingan Populer

Jibril, Pemimpin para malaikat.

Sering kita memandangi langit yang indah dengan semburat sinar matahari di pagi hari. Ia bagaikan kanvas biru yang terhampar luas dengan guratan cat putih lapisan awan. Kita juga suka menikmati malam purnama dengan pendaran sinar rembulan yang menerangi ufuk. Cahayanya menancapkan ketenangan tidak menyilaukan, tidak pula memudarkan keindahan. Selain keindahan dan kekokohan langit yang luas tanpa retak itu, pernahkah kita merenungkan bahwa tempat yang berjarak 500 tahun perjalanan dari muka bumi itu adalah sebuah negeri dimana makhluk-makhluk mulia tinggal. Ya, di sanalah tempatnya para malaikat. Allah ﷻ menciptakan malaikat dari cahaya. Cahaya apa? Tidak dijelaskan rincian tentang hal ini dan kita tidak dibebani syariat untuk mencari tahu tentang hal itu. Ibunda Aisyah menyampaikan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian (tanah).” (HR. Muslim no. 2996) Dan jumlah mer...

Ternyata banyak yang tidak mengetahui tempat sebenarnya Nabi Ibrahim di kuburkan. Berikut faktanya!

            Nabi Ibrahim as adalah nabi ke-6 dalam sejarah rasul Allah SWT yang wajib diketahui umat Islam.  Ibrahim dilahirkan di sebuah wilayah bernama Faddam Aram, yang terletak di kerajaan Babilonia selatan Iraq.  Ibrahim   merupakan  nabi  yang  bergelar  Khalilullah  (خلیل اللہ, Kesayangan Allah).   Ibrahim bersama anaknya,  Ismail , terkenal sebagai para pendiri  Baitullah . Ia diangkat menjadi nabi yang diutus kepada kaum  Kaldān  yang terletak di negeri  Ur , yang sekarang dikenal sebagai  Iraq . Ibrahim merupakan sosok teladan utama bagi umat Islam dalam berbagai hal. Ibadah  Haji  dan penyembelihan hewan kurban pada  Idul Adha  merupakan beberapa perayaan untuk memperingati sikap berbakti Ibrahim terhadap Allah SWT.              Selama ini banyak diantara kita yang mengetahui letak dari kuburan Nabi Ibrahim ber...

Hanya 1 dari 73 golongan yang dapat masuk surga. berikut faktanya!

              Banyak umat muslim yang sudah tidak asing mengenai Islam yang terpecah menjadi 73 golongan dan hanya satu golongan saja yang masuk surga. Namun diantara yang mengetahui ini hanya sedikit saja yang mengetahui dan bersikap dengan tepat. Bahkan kebanyakan umat muslim karena ketidak tahuannya menjadikan setiap jamaah adalah golongan yang harus ditakuti dan dijauhi karena dipandang akan masuk neraka.                    Berikut hadits terkait yang membahas 73 golongan tersebut: HADITS PERTAMA: Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِفْتَرَقَ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berka...