Langsung ke konten utama

Bisa jadi Wudhu Mu selama ini belum benar loh. Yuk simak ulasannya!

                Umat Islam sebelum melakukan ibadah tentunya malakukan kegiatan yang dinamakan wudhu. Minimal wudhu yang dilakukan dalam sehari yaitu 5 kali sesuai dengan ibadah wajib yaitu shalat wajib. Nah tentunya wudhu tidak bisa sembarang dilakukan ada tata caranya agar wudhu yang dilakukan benar-benar dan sesuai syariat ajaran agama Islam. Yuk mari simak ulasannya!


                Wudhu yaitu mensucikan diri dari segala hadast kecil dengan diawali niat menurut aturan yang telah ditentukan oleh syari’at Islam dan sebagai syarat sahnya shalat.

CARA BERWUDHU

a.       Mula-mula membaca “Bismillahirrahmaanirrahim”
b.      Membasuh kedua tangan
c.       Berkumur-kumur dan membersihkan gigi (3x)
d.      Membasuh muka hingga rata tiga kali, bagi laki-laki yang berjanggut hendaklah mengusap sela-sela janggutnya (3x)

Niat berwudhu:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

“Nawaitul Wudhuu-a Liraf’il Hadatsil Asghari Fardal Lillahi Ta ‘aalaa.”

Artinya:
“Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil karena Allah Ta’aalaa.”

e.      Membasuh tangan hingga siku merata (yang kanan dahulu) (masing-masing 3x)
f.        Membasuh rambut bagian depan hingga rata (3x)
g.       Membasuh daun telinga/kuping hingga merata (yang kanan dahulu) (masing-masing 3x)
h.      Membasuh kaki hingga mata kaki sampai rata (yang kanan dahulu) (masing-masing 3x)
i.        Membaca doa setelah wudhu


اَشْهَدُ اَنْ لاَّاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

"Asyhadu allaa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuuwa rosuuluhuu, alloohummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathohhiriina, waj'alnii min 'ibadikash shaalihiina."

Artinya:
"Aku bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan Utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba Mu yang shaleh"



FARDHU-FARDHU WUDHU

Fardhu-fardhu wudhu ada 6 (enam), yaitu:

a.       Niat
Disetiap ibadah, kita diharuskan memulai dengan niat, begitu pula wudhu, wudhu juga harus dimulai dengan niat.

b.      Membasuh Wajah
Fardhu yang kedua adalah membasuh wajah, adapun wajah mempunyai batasan, yaitu dari pangkal kening hingga ujung dagu, dan diantara 2 anak telinga. Maka batasan itu harus terkena air saat kita membasuh wajah kita.

c.       Membasuh tangan hingga siku
Fardhu yang ketiga adalah membasuh kedua tangan kita dimulai dari ujung jari sampai ujung siku, atau sebaliknya tidak masalah, yang terpenting adalah tidak ada sesuatu apapun yang menghalangi air masuk ke kulit.

d.      Mengusap sebagian kepala
Fardhu yang ke empat adalah mengusapkan air ke kepala, diperbolehkan hanya mengusap rambut, asalkan rambut yang diusap tidak melebihi dari bagian kepala, seperti ujung rambut panjang pada wanita.

e.      Membasuh kaki hingga mata kaki
Anggota selanjutnya adalah kaki, diwajibkan mengalirkan air dari ujung jari kaki sampai mata kaki atau sebaliknya.

f.        Tertib
Dan yang terakhir adalah melakukan 5 fardhu-fardhu diatas dengan tertib, tertib disini adalah melakukan fardhu dengan fardhu yang lain secara berurutan.

Maka, jika telah melakukan fardhu-fardhu yang disebutkan diatas maka sah lah wudhu kita, dan kita boleh melakukan shalat, memegang Al-Quran, atau ibadah-ibadah lain yang diharuskan berwudhu sebelumnya.

SUNNAH WUDHU

                Selain Fardhu-Fardhu wudhu ada pula sunnah-sunnah wudhu yang perlu diketahui:

a.       Bersiwak
b.      Membaca Basmalah (Bismillahirrahmaanirrahim) pada permulaan berwudhu
c.       Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan.
d.      Berkumur-kumur sebanyak tiga kali.
e.      Bersungguh-sungguh memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya.
f.        Menyapu seluruh kepala dengan air.
g.       Menyapu daun telinga luar dan dalam.
h.      Menyela-nyela jari tangan dan kaki.
i.         Mencuci anggota-angota wudhu sebanyak tiga kali.
j.        Menyela-nyela jenggot yang lebat.
k.       Menggosok anggota wudhu
l.         Mendahulukan anggota kanan daripada yang kiri.
m.    Menigakalikan membasuhnya
n.      Membaca do’a sedudah wudhu.
o.      Menambah basuhan melebihi bagian yang wajib dibasuh.
p.      Hemat dalam menggunakan air
q.      Shalat dua rakaat setelah wudhu.

SEBAB-SEBAB BATALNYA WUDHU

a.       Keluar sesuatu dari qubul dan dubur, misalnya buang air kecil maupun besar, keluar angina dan sebagainya.
b.      Hilang akal (ingatan) karena disebabkan oleh mabuk, pingsan atau gila.
c.       Tersentuh kulit antara, laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya dengan tidak memakai penutup.
d.      Tidur nyenyak, kecuali tidur sambil duduk dengan tetap kedudukannya.
e.      Menyentuh kemaluan tanpa alas, baik dengan syahwat maupun tanpa syahwat.
f.        Diantara pembatal-pembatal wudhu adalah memaksa daging unta, baik sedikit maupun banyak.

wallahualam bishawab

Sumber : Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunnah (KH. Ustadz Sholechul Azis)


Komentar

Postingan Populer

Jibril, Pemimpin para malaikat.

Sering kita memandangi langit yang indah dengan semburat sinar matahari di pagi hari. Ia bagaikan kanvas biru yang terhampar luas dengan guratan cat putih lapisan awan. Kita juga suka menikmati malam purnama dengan pendaran sinar rembulan yang menerangi ufuk. Cahayanya menancapkan ketenangan tidak menyilaukan, tidak pula memudarkan keindahan. Selain keindahan dan kekokohan langit yang luas tanpa retak itu, pernahkah kita merenungkan bahwa tempat yang berjarak 500 tahun perjalanan dari muka bumi itu adalah sebuah negeri dimana makhluk-makhluk mulia tinggal. Ya, di sanalah tempatnya para malaikat. Allah ﷻ menciptakan malaikat dari cahaya. Cahaya apa? Tidak dijelaskan rincian tentang hal ini dan kita tidak dibebani syariat untuk mencari tahu tentang hal itu. Ibunda Aisyah menyampaikan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada kalian (tanah).” (HR. Muslim no. 2996) Dan jumlah mer...

Ternyata banyak yang tidak mengetahui tempat sebenarnya Nabi Ibrahim di kuburkan. Berikut faktanya!

            Nabi Ibrahim as adalah nabi ke-6 dalam sejarah rasul Allah SWT yang wajib diketahui umat Islam.  Ibrahim dilahirkan di sebuah wilayah bernama Faddam Aram, yang terletak di kerajaan Babilonia selatan Iraq.  Ibrahim   merupakan  nabi  yang  bergelar  Khalilullah  (خلیل اللہ, Kesayangan Allah).   Ibrahim bersama anaknya,  Ismail , terkenal sebagai para pendiri  Baitullah . Ia diangkat menjadi nabi yang diutus kepada kaum  Kaldān  yang terletak di negeri  Ur , yang sekarang dikenal sebagai  Iraq . Ibrahim merupakan sosok teladan utama bagi umat Islam dalam berbagai hal. Ibadah  Haji  dan penyembelihan hewan kurban pada  Idul Adha  merupakan beberapa perayaan untuk memperingati sikap berbakti Ibrahim terhadap Allah SWT.              Selama ini banyak diantara kita yang mengetahui letak dari kuburan Nabi Ibrahim ber...

Hanya 1 dari 73 golongan yang dapat masuk surga. berikut faktanya!

              Banyak umat muslim yang sudah tidak asing mengenai Islam yang terpecah menjadi 73 golongan dan hanya satu golongan saja yang masuk surga. Namun diantara yang mengetahui ini hanya sedikit saja yang mengetahui dan bersikap dengan tepat. Bahkan kebanyakan umat muslim karena ketidak tahuannya menjadikan setiap jamaah adalah golongan yang harus ditakuti dan dijauhi karena dipandang akan masuk neraka.                    Berikut hadits terkait yang membahas 73 golongan tersebut: HADITS PERTAMA: Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِفْتَرَقَ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berka...