Islam sangat memperhatikan kebersihan bagi para umatnya. Dengan segala aktivitas tiap hari yang beragam tentunya tubuh kita akan terpapar debu, kotoran, dan hal lainnya. Biasanya setelah kita merasa tidak nyaman terhadap tubuh, kita akan mandi untuk membersihkannya. Namun ada mandi yang mempunyai tata cara sendiri setelah melakukan aktivitas seperti berhubungan seksual ataupun yang menyebabkan terdapatnya najis yang ada di tubuh kita. Bagaimana tata caranya? Yuk simak ulasannya!
Mandi adalah meratakan air ke seluruh tubuh dengan niat di dalam hati untuk bersuci dari hadast besar. Mandi memberikan perasaan bersih dan percaya diri. Dalam tuntunan Rasulullah SAW, ada 2 jenis mandi, yaitu mandi yang diwajibkan dan mandi yang disunnahkan.
MANDI WAJIB
Mandi wajib dilakukan jika terjadi hal-hal di bawah ini:
1.
Keluarnya mani dengan syahwat.
2.
Jika bangun tidur dan mendapati keluarnya mani.
3.
Setelah bertemunya dua kemaluan walaupun tidak
keluar mani.
4.
Setelah berhentinya darah haid dan nifas.
5.
Ketika orang kafir masuk islam.
6.
Ketika seseorang muslim meninggal dunia.
7.
Ketika bayi meninggal karena keguguran dan sudah
memili ruh.
CARA-CARA MANDI WAJIB
Cara-cara
mandi wajib (atau disebut juga mandi junub atau janabah) yang dicontohkan
Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
1.
Berniat mandi wajib dan membaca basmallah
Bacaan niatnya adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
“nawaitu Ghusla Liraf ‘il hadatsil akbari
fardhal lillahi ta’aalaa.”
Artinya:
“Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan
hadats besar fardhu karena Allah Ta’aalaa.”
2.
Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak 3x
3.
Membersihkan kemaluan dan kotoran yangada dengan
tangan kiri.
4.
Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan
dengan menggosokkan tangan ke tanah atau
dengan menggunakan sabun.
5.
Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti
ketika hendak shalat.
6.
Kemudian ambilah air dan masukkanlah jari-jari
tanganmu pada pangkal rambut dengan disertai wangi-wangian sampai merata. Bagi
perempuan, hal itu dikerjakan sesudah rambut dalam keadaan terlepas.
7.
Mulailah dengan menyiram air pada bagian sisi
kanan kepala tiga kali, kemudian pada sisi kiri kepala tiga kali. Setelah itu,
siramlah seluruh tubuh dan digosok.
8.
Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari
sisi yang kanan, lau kiri.
9.
Kemudia basuhlah kedua kakimu dengan
mendahulukan yang kanan atas lalu yang kiri. Jangan lupa, kita tidak boleh
berlebih-lebihan dalam menggunakan air.
MANDI SUNNAH
Jenis mandi yang disunnahkan Rasulullah SAW diantarannya
adalah:
1.
Mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Rasulullah SAW mencontohkan melakukan mandi sebelum berangkat ke tanah lapang
untuk menunaikan shalat Idul Fitri maupun Idul Adha.
2.
Mandi ketika ihrom untuk haji dan umroh.
3.
Mandi ketika masuk Mekkah.
4.
Mandi ketika sadar dari pingsan.
5.
Mandi ketika ingin mengulangi jima (bersenggama
dengan istri)
6.
Mandi setiap kali shalat untuk wanita yang
sedang mengeluarkan darah akibat sakit.
7.
Mandi setelah memandikan mayit.
8.
Orang yang baru masuk islam.
9.
Sadar dari pingsan atau penyakit jiwa.
10.
Ketika hendak ihram.
11.
Ketika hendak Thawaf.
12.
Ketika hendak Sa’i.
13.
Mandi sebelum shalat Jum’at. Beberapa hal
penting terkait mandi ini adalah:
-mandi ini dimaksudkan untuk membersihkan
diri sebelum shalat Jum’at, jadi bukan untuk menghormati hari Jum’at itu
sendiri.
-terkait hal diatas, maka mandi ini
disunnahkan hanya untuk orang yang akan menghadiri shalat Jum’at.
-banyak ulama yang mewajibkan mandi ini.
Jadi, sebaiknya kita biasakan selalu melakukannya.
-waktu mandi Jum’at dimulai setelah terbit
matahari, namun lebih baik ketika akan pergi ke masjid untuk shalat Jum’at.
-Mandi Jum’at ini bleh dilakukan dengan
digabungkan dengan mandi junub, asalkan dilakukan setelah terbit matahari.
wallahualam bishawab
Sumber : Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunnah (KH. Ustadz Sholechul Azis)
Komentar
Posting Komentar