Sejak awal para ilmuan telah berusaha untuk memahami alam dan bumi yang kita huni selama ini. Ada tanda-tanda yang jelas bahwa Al-Quran, dan kita sebagai umat Islam patut untuk mempercayainya.
Ada fakta ilmiah dan sejarah yang ditemukan dalam Al-Quran yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang, dan hanya ditemukan baru-baru ini oleh para ilmuan. Berikut ini adalah beberapa fakta yang ditemukan dalam Quran:
1. Asal Kehidupan
“Kami jadikan segala sesuatu yang hidup dari air. Apakah mereka tidak percaya?” (Q.S Al- Anbiya:30)
Dalam air ayat ini menunjukkan sebagai asal dari semua kehidupan. Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Kita sekarang tahu bahwa sel-sel sebagian besar terdiri dari air [1]. Misalnya, 80% dari sitoplasma (sel bahan dasar) dari sel hewan standar digambarkan sebagai air dalam buku pelajaran biologi.
2. Iron
Para ilmuwan telah menemukan bahwa miliaran tahun yang lalu bumi terjebak oleh meteorit. meteorit ini membawa besi dari bintang-bintang jauh yang meledak.
“Kami turunkan besi dengan kekuatan yang melekat yang besar dan banyak manfaatnya bagi umat manusia,” (Q.S Al-Hadid:25).
3. Pelindung Langit
Langit melindungi bumi dari sinar mematikan matahari. Jika langit tidak ada maka radiasi matahari akan membunuh semua kehidupan di bumi. Hal ini juga bertindak seperti selimut melilit bumi, untuk melindunginya dari dingin pembekuan ruang.
Suhu di atas langit adalah sekitar -270 drajat. Jika suhu ini mencapai bumi, maka planet ini akan membeku seketika. Langit juga melindungi kehidupan di bumi dengan pemanasan permukaan melalui retensi panas (efek rumah kaca), dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. Ini adalah beberapa dari banyak fungsi pelindung dari langit.
“Kami membuat langit langit-langit pelindung. Namun mereka berpaling dari ayat-ayat Kami,” (Q.S Al-Anbiya :32)
4. Pegunungan
Al-Qur’an menarik perhatian kita untuk fungsi gunung, “Apakah Kami tidak membuat bumi tempat peristirahatan? Dan gunung-gunung sebagai pasak},” (Q.S An-Naba : 6-7)?
Al-Qur’an menunjukkan bahwa gunung memiliki akar yang dalam dengan menggunakan taruhannya kata untuk menggambarkan mereka.
Fakta bahwa gunung memiliki dalam seperti akar tidak diketahui oleh manusia ,sampai setelah pengembangan teori tektonik lempeng pada awal abad ke-20.
5. Perluasan Semesta
Pada saat ilmu Astronomi masih primitif, perluasan alam semesta digambarkan dalam Al-Qur’an,
“Dan Kami yang telah membangun alam semesta dengan kekuatan dan terus mengembangkannya,” (Q.S Az-Zariyat :47).
Fakta bahwa alam semesta mengembang ditemukan pada abad terakhir. Fisikawan Stephen Hawking dalam bukunya ‘A Brief History of Time’ menulis, “Penemuan bahwa alam semesta berkembang adalah salah satu revolusi intelektual besar dari abad ke-20,”. Dan Al-Qur’an menyebutkan perluasan alam semesta bahkan sebelum penemuan teleskop.
6. Orbit Matahari
Tahun 1512 astronom Nicholas Copernicus mengemukakan teorinya bahwa Matahari tidak bergerak di pusat tata surya, dan bahwa planet-planet berputar di sekitar itu. Keyakinan bahwa Matahari adalah stasioner tersebar luas di antara para astronom hingga abad ke-20. Sekarang fakta ilmiah yang mapan bahwa Matahari tidak diam, tapi bergerak dalam orbit di sekitar pusat Galaksi Bima Sakti.
Al-Qur’an menyebutkan orbit Matahari:
“Dialah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan, masing-masing mengambang di orbitnya,” (Q.S Al-Anbiya: 33)
Al-Qur’an telah salah menurut para astronom hanya beberapa dekade yang lalu. Tapi kita sekarang tahu bahwa akun Quran gerak matahari konsisten dengan Astronomi modern.
7. Rasa Sakit
Untuk waktu yang lama ia berpikir bahwa rasa perasaan dan rasa sakit itu tergantung pada otak. Namun telah ditemukan bahwa ada reseptor rasa sakit hadir dalam kulit. Tanpa reseptor rasa sakit ini, seseorang tidak akan bisa merasakan sakit.
Perhatikan ayat berikut pada rasa sakit:
“Kami akan mengirimkan orang-orang yang menolak ayat-ayat Kami dengan (neraka). Ketika kulit mereka telah terbakar habis, Kami akan menggantinya dengan yang baru sehingga mereka dapat terus merasakan sakit Allah adalah Maha Kuasa, Maha Bijaksana,” (Q.S An-Nisa: 56).
Al-Qur’an menjelaskan bahwa rasa sakit tergantung pada kulit. Penemuan reseptor rasa sakit di kulit adalah penemuan baru Biologi.
Pantas saja para ilmuan bertekuk lutut di hadapan Allah, karena kekuasaan yang Allah firmankan ada di dalam Al-Qur’an dan nyata ada di dalam kehidupan kita. Semoga hati kita semakin tunduk dan patuh terhadap Allah.
Sumber: https://www.islampos.com
Komentar
Posting Komentar